HUBUNGAN
ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA KELAS VIII MTs PESANTREN PEMBANGUNAN CIGARU MAJENANG
CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Remaja adalah suatu masa transisi dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan perkembangan biologis,
psikologis, moral dan agama[1].
Tahapan ini merupakan tahapan yang kritis. Pada masa ini gejolak darah mudanya
sedang bangkit. Keinginan untuk mencari jati diri dan mendapatkan pengakuan
dari keluarga keluarga serta lingkungan setinggi-tingginya. Terkadang untuk
mendapatkan pengakuan dari lingkungannnya, remaja melakukan hal-hal yang ada
diluar etika dan aturan[2].
Ditengah zaman yang bergolak dan berubah sangat
cepat ini sering kali membawa manusia pada situasi psikologis yang diliputi
oleh kebingungan, kecemasan dan kegelisahan yang hebat.
Era global yang ditopang oleh kemajuan dan
kecanggihan teknologi menjadikan manusia seakan hidup dalam satu kota, kota
dunia[3].
Era global memberikan perubahan yang sangat besar pada tatanan dunia menyeluruh
dan perubahan itu dihadapi bersama sebagai suatu perubahan yang wajar. Sebab,
mau tidak mau, siap tidak siap perubahan itu diperkirakan bakal terjadi[4].
Secara fenomena, kebudayaan dalam era global mengarah kepada nilai-nilai
sekular yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa keagamaan, khususnya
dikalangan generasi muda[5].
Bukan itu saja, fenomena sosial juga menunjukan
adanya kemiskinan rohani, tindakan penyimpangan sosial, tindakan kekerasan
terjadi dimana-mana bahkan pembunuhan yang terkadang dilakukan oleh orang yang
taat beragama dan tidak jarang mengatasnamakan agama sebagai alasannya.
Karena kehilangan moral dan spiritual yang pasti,
manusia menjadi serba pragmatis dan hedonis. Sikap pragmatis menunjuk pada tindakan yang serba mempertimbangkan nilai
kegunaan tanpa mempertimbangkan benar atau salah dari tindakan itu. Sedangkan
sikap hedonis selalu mengarahkan pada
kesenangan duniawi semata. Sehingga yang muncul dipermukaan adalah sederet
tindakan yang penuh ambisi dan keserakahan, yang mengabaikan dan menafikan
sesama. Karena itu dalam dalam menyikapi global ini tidaklah
cukup hanya dengan ilmu yang tinggi, namun harus dengan iman sebagai dasarnya. Karena
pada dasarnya kehidupan dunia dan kehidupan akhirat haruslah berjalan seimbang.
Banyangkan bila terjadi dikotomisasi antara akhirat
dan keduniawian. Bisa dipastikan erosi kehidupan masyarakat akan terjadi. Hal
tersebut tercermin dalam bentuk hilangnya iman dan hancurnya daya tarik ritual[6].
Manusia adalah mahluk dua-dimensional yang
membutuhkan penyelarasan akan kepentingan dunia dan akhirat. Oleh karena itu
manusia harus memiliki konsep duniawi atau kepekaan emosi dan intelegensia (EQ
dan IQ) yang baik dan penting pula penguasaan ruhaniah vertikal atau kecerdasan
spiritual (SQ)[7].
Pada dasarnya manusia adalah mahluk spiritual karena
selalu terdorong oleh kebutuhan untuk pertanyaan “mendasar” atau “pokok”
mengapa saya dilahirkan? Apakah makna hidup? Buat apa saya melanjutkan hidup
saya saat saya lelah depresi atau merasa terkalahkan? Apakah yang dapat membuat
semua berharga?. Kita diarahkan, bahwa ditentukan oleh suatu kerinduan yang
sangat manusiawi untuk menentukan makna nilai dan upaya yang membawa kita
melampaui diri kita dan keadaan saat ini adalah sesuatu yang membuat kita dan perilaku
kita bermakna[8].
Rasululloh
SAW bersabda “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, kedua orang tualah
yang membuat mereka menjadi Yahudi, Nasrani dan Majusi”.
Hadits tersebut menegaskan bahwa pengaruh bimbingan orangtua memiliki peran
penting dalam membentuk jiwa keagamaan anaknya[9].
Pembentukan jiwa keagaman pada anak diawali sejak ia
dilahirkan. Bimbingan kejiwaan diarahkan pada pembentukan nilai-nilai imani. Sedangkan keteladanan,
pembiasaan dan disiplin dititik beratkan pada pembentukan nilai-nilai amali.
Kebuanya memiliki hubungan timbal balik. Dengan demikian kesadaran agama dan
pengalaman agama dibentuk melalui proses bimbingan terpadu[10].
Perkembangan rasa keagamaan pada remaja sejalan
dengan perkembangn jasmani, intelektual dan ruhaniahnya. Siswa tingkat SMP /
MTs sederajat adalah remaja yang yang sedang memiliki gejolak jiwa yang sedang
bangkit. Hal ini tentu saja membawa pengaruh terhadap psikologi dan sikap
mereka, termasuk sikap keberagamaan mereka.
Dari permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “hubungan antara kecerdasan spiritual dengan
sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs
Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015”.
B.
DEFINISI
OPERASIONAL
Dalam judul penelitian hubungan antara kecerdasan
spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang
Cilacap tahun ajaran 2014/2015 agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam
penafsiran maka perlu dikemukakan definisi operasional sebagai berikut:
1. Hubungan
Hubungan adalah
kesinambungan interaksi antara dua orang
atau lebih yang memudahkan proses
pengenalan satu akan yang lain[11]. Hubungan
adalah sangkut-paut[12].
Maksud hubungan dari penelitian ini adalah sangkut-paut
antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs
Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang tahun 2014/2015.
2. Kecerdasan
Spiritual
Kecerdasan spiritual
adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita
dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa
tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan orang lain[13].
Kecerdasan spiritual
adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan
melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia seutuhnya, memiliki
pola pemikiran tauhidi serta berprinsip hanya karena Allah SWT[14].
Indikator kecerdasan spiritual
antara lain[15]:
a. Kemampuan
bersikap fleksibel (adaptif secara sepontan dan aktif)
b. Tingkat
kesadaran diri yang tinggi
c. Kemampuan
menghadapi dan memanfaatkan penderitaan
d. Kemampuan
menghadapi dan melampaui rasa sakit
e. Keenganaan
untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu
f. Kecendrungan
untuk bertanya “mengapa?” atau “bagaimana jika?” untuk mencari jawaban mendasar
3. Sikap
Keberagamaan
Sikap keberagamaan
merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
bertingkah laku sesuai ketaatan terhadap agama[16].
Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada
dalam diri seseorang yang mendorong sisi orang untuk bertingkah laku yang
berkaitan dengan agama[17].
Sikap kebergamaan adalah tingkah
laku siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun
ajaran 2014/2015 atas pengakuan dirinya dengan hal-hal yang disyariatkan Allah
SWT dalam rangka beribadah kepadaNya baik dalam aspek hablumminallah (ibadah pada Allah SWT) dan hablumminannas (ahlak sosial).
C.
RUMUSAN
MASALAH
Agar
pembahasan dalam penelitian ini sesuai dengan target yang ingin diteliti, maka
peneliti menetapkan fokus penelitian dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah
kecerdasan spiritual siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang
Cilacap tahun ajaran 2014/2015?
2. Bagaimanakah
sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang
Cilacap tahun ajaran 2014/2015?
3. Apakah
ada hubungan yang meyakinkan antara kecerdasan spiritual dengan sikap
keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap
tahun ajaran 2014/2015?
D.
TUJUAN
DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan
penelitian
Sesuai dengan rumusan
masalah di atas,
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk
mengetahui kecerdasan spiritual siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan
Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015.
b. Untuk
mengetahui sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru
Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015.
c. Untuk
mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara kecerdasan spiritual dengan
sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang
Cilacap tahun ajaran 2014/2015.
2. Manfaat
Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian
ini adalah sebagia berikut:
a. Dapat
mengetahui bagaimana sikap keberagamaan siswa MTs Pesantren Pembangunan Cigaru
Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015.
b. Dapat
mengetahui seberapa besar hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan
siswa MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015.
c. Dapat
dijadikan sebagai barometer bagi guru khususnya guru PAI dalam mendidik
siswanya supaya siswa memiliki jiwa keberagamaan yang kuat.
E.
TELAAH
PUSTAKA
Sebelum melakukan penelitian yang berjudul hubungan
antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang
Cilacap tahun ajaran 2014/2015, peneliti melakukan tinjauan pustaka terlebih
dahulu. Referensi yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini
diantaranya:
1. Skripsi
saudara Ma’tuf mahasiswa STAIS yang
berjudul Implementasi Kecerdasan
Spiritual Dalam Pembelajaran Akidah Ahlak Di Mts Pesantren Pembangunan Cigaru
Majenang Tahun Pelajaran 2011/2012. Persamaan skripsi ini dengan skripsi
saudara Ma’tuf adalah sama dalam variabel kecerdasan spiritual. Bedanya skripsi
ini dengan skripsi saudara Ma’tuf adalah skripsi saudara Ma’tuf lebih condong
terhadap pengimplementasian kecerdasan spiritual dalam pembelajaran akidah
ahlak, sedangkan penelitian ini lebih condong pada bagaimana hubungannya antara
kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa.
2. Buku
karangan Ary Ginanjar Agustian yang berjudul ESQ Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, membahas bagaimana
membangun suatu prinsip hidup dan karakter berdasarkan rukun iman dan rukun
islam, sehingga diharapkan akan tercapai suatu kecerdasan emosi spiritual
sekaligus langkah pelatihan yang sistematis dan jelas[18].
3. Buku
karangan Danah Zohar dan Ian Marshall yang berjudul SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berfikir Integralistik dan
Holistik Untuk Memaknai Kehidupan, Danah Zohar dan Ian Marshall mengatakan
bahwa kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa, ia adalah kecerdasan yang
membantu manusia untuk menumbuhkan dan membangun dirinya secara utuh[19].
4. Buku
karangan Jalaluddin yang berjudul Psikologi
Agama, berdasarkan temuan psikologi agama, agama menyangkut kehidupan batin
manusia. Oleh karena itu, kesadaran agama dan pengalaman agama seseorang lebih
menggambarkan sisi-sisi batin dalam kehidupan yang ada kaitannya dengan sesuatu
yang sakral dan dunia ghaib. Dari kesadaran agama dan pengalaman agama ini pula
kemudian muncul sikap keagamaan yang ditampilkan seseorang[20]
5. Buku
karangan Yudho Purwoko yang berjudul Memecahkan
Masalah Remaja, untuk menyelesaikan persoalan remaja, pertama-tama yang
harus dilakukan adalah mengetahui seluk beluk remaja, diantaranya: perkembangan
biologisnya, psikologisnya dan pengetahuan agama serta lingkungan keluarga dan
lingkungan di luar rumahnya[21]
F.
HIPOTESIS
Dari penelitian hubungan antara kecerdasan spiritual
dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII
MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015
ini dibuat hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis
Kerja (Ha)
Hipotesis kerja (Ha)
yang penulis ajukan yaitu adanya hubungan antara kecerdasan spiritual dengan
sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang
Cilacap.
2. Hipotesis
Nihil atau Nol (Ho)
Hipotesis nihil atau
nol (Ho) yang penulis ajukan yaitu tidak ada hubungan antara kecerdasan
spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan
Cigaru Majenang Cilacap.
G.
METODE
PENELITIAN
1. Jenis
Penelitian
Penelitan yang berjudul
hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas
VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru
Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 adalah penelitian kuantitatif.
2. Tempat
dan Waktu Penelitian
Penelitian yang
berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa
kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan
Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 dilaksanakan pada:
Waktu penelitian : September - Oktober 2014
Tempat : MTs Pesantren Pembangunan
Cigaru Majenang
3. Populasi,
Sampel dan Teknik Sampling
a. Populasi
Populasi adalah
keseluruhan objek penelitian[22].
Dalam penelitian yang berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan
sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs
Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 adalah
semua siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang 2014/2015 yang
berjumlah 257 yang terbagi menjadi enam kelas[23].
b. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang
diteliti[24].
Arikunto berpendapat apabila jumlah populasi kurang dari seratus, maka lebih
baik diambil semua, sedangkan apabila populasi lebih dari seratus maka diambil
sampel antara 10%-25% atau 25-50%[25] Dari
penelitian yang berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap
keberagamaan siswa kelas VIII MTs
Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 diambil
sampel sejumlah 2 kelas yaitu kelas B dan E sebagai bahan penelitian.
c.
Teknik Sampling
Teknik sampling yang
digunakan dalam pengambilan sampel dari penelitian yang berjudul hubungan
antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang
Cilacap tahun ajaran 2014/2015 menggunakan teknik sampling random yaitu dengan
cara undian.
4. Variabel
Penelitian
Penelitian yang
berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa
kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan
Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 tediri dari dua variabel, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah kecerdasan
spiritual yang disimbolkan dengan X. Sedangkan variabel terikat penelitian ini
adalah sikap keberagamaan yang disimbolkan dengan Y.
5. Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian yang berjudul hubungan antara kecerdasan
spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang
Cilacap tahun ajaran 2014/2015 ini, penulis menggunakan metode :
a. Metode
kuisioner atau angket yang digunakan untuk mencari data kecerdasan spiritual
dan sikap keberagamaan siswa MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap
tahun ajaran 2014/2015.
b. Metode
dokumentasi yang digunakan untuk mencari data yang berhubungan dengan gambaran
umum lokasi penelitian, letak geografis, sejarah, struktur, visi misi, keadaan
guru, murid dan karyawan, sarana prasarana pendidikan, dinamika
pendidikan/pembelajaran.
6. Metode
Analisis Data
Penelitian yang
berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa
kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan
Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015
adalah jenis penelitian kuantitatif. Sehingga setelah data terkumpul,
data tersebut dikelompokan menjadi dua kelompok data, yaitu kuantitatif dan kualitatif.
a. Untuk
menganalisis data yang bersifat kuantitatif yaitu dengan menggunalan metode
analisis data statistik yaitu dengan menganalisa data yang berupa angka-angka
yang diperoleh dari angket siswa.
Metode
analisis data statistik yang digunakn dalam penelitian ini dengan menggunakan
rumus korelasi product
moment sebagai berikut[26]:
rxy
= N∑XY - (∑X)
(∑Y)
√{[N∑X2 - (∑X)2] [N∑Y2 - (∑Y)2]}
Keterangan
rxy : koefisien korelasi XY
∑XY : jumlah dari hasil perkalian deviasi skor
variabel XY
∑X : jumlah seluruh skor variabel X
∑Y : jumlah seluruh skor variabel Y
N : jumlah subjek yang diteliti
Setelah hasil dari
perhitungan ditemukan kemudian diuji dengan uji keberartian koefisien korelasi
dengan menggunakan uji t, dengan rumus[27]:
t
= r N – 2
1 - r2
b. Untuk
menganalisis data yang bersifat kualitatif yaitu dengan menggunakan metode
analisis data non statistik.
H.
SISTEMATIKA
PENULISAN
Untuk memudahkan memahami skripsi ini, maka sistematika dalam penulisannya sebagai berikut:
Bagian
awal berisi :
Halaman judul, lembar pernyataan
keaslian, nota pembimbing, halaman motto, halaman persembahan, halaman abstrak,
kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/gambar.
Bab satu berupa PENDAHULUAN, yang berisi latar
belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, telaah pustaka dan
sistematika penulisan.
Bab dua berupa LANDASAN TEORI yang berisi, teori
tentang kecerdasan spiritual yang membahas tentang pengertian kecerdasan
spiritual, karakteristik orang yang memiliki kecerdasan spiritual, fakor yang
menghambat kecerdasan spiritual, mengasah kecerdasan spiritual, manfaat
kecerdasan spiritual. Teori tentang sikap keberagamaan yang membahas tentang
pengertian sikap keberagamaan, ciri-ciri sikap keberagamaan, aspek-aspek keberagamaan, faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap keberagamaan. Dan hubungan antara kecerdasan spiritual
dengan sikap keberagamaan serta hipotesis dari penelitian yang dilakukan.
Bab tiga berupa METODE PENELITIAN yang berisi, jenis penelitian, lokasi penelitian,
populasi, sampel, dan tekhnik sampling, variabel penelitian, metode pengumpulan
data, metode analisis data
Bab empat berupa HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
yang berisi, gambaran umum lokasi penelitian, letak geografis, sejarah, struktur,
visi misi, keadaan guru, murid dan karyawan, sarana prasarana pendidikan, dinamika
pendidikan/pembelajaran, sajian data serta analisis data.
Bab lima berupa PENUTUP yang berisi simpulan,
saran-saran dan kata penutup.
Bagian akhir berupa : daftar pustaka,
lampiran-lampiran, surat keterangan penelitian dan daftar riwayat hidup.
I.
KERANGKA
ISI SKRIPSI
Kerangka isi penelitian yang berjudul hubungan
antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang
Cilacap tahun ajaran 2014/2015 yaitu:
HALAMAN
JUDUL
LEMBAR
PERYATAAN KEASLIAN
NOTA
PEMBIMBING
HALAMAN
MOTTO
HALAMAN
PERSEMBAHAN
HALAMAN
ABSTRAK
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
DAFTAR
TABEL/ GAMBAR
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B. Definisi
Operasional
C. Rumusan
Masalah
D. Tujuan
dan Manfaat Penelitian
E. TelaahPustaka
F. Sistematika
Penulisan
BAB
II HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN
SPIRITUAL DENGAN SIKAP KEBERAGAMAA SISWA KELAS VIII MTs PESANTREN PEMBANGUNAN CIGARU MAJENANG
CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015
A. Kecerdasan
Spiritual
B. Sikap
Keberagamaan
C. Konstruk
Penelitian
D. Hipotesis
BAB
III METODE PENELITIAN
A. Jenis
Penelitian
B. Lokasi
Penelitian
C. Populasi,
Sampel, dan Tekhnik Sampling
D. Variabel
Penelitian
E. Metode
Pengumpulan Data
F. Metode
Analisis Data
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
DATA
A. Gambaran
Umum Lokasi Penelitian
1. Letak
Geografis
2. Sejarah
3. Struktur
4. Visi
Misi
5. Keadaan
Guru, Murid dan Karyawan
6. Sarana
Prasarana Pendidikan
7. Dinamika
Pendidikan/Pembelajaran
B. Sajian
Data
1. Data
Kecerdasan Spiritual
2. Data
Sikap Keberagamaan
C. Analisis
Data
BAB
V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran-saran
C. Kata
Penutup
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SURAT
KETERANGAN PENELITIAN
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR
PUSTAKA
Agustian, Ary Ginanjar, ESQ Berdasarkan 6 Rukun Iman dan
5 Rukun Islam, Jakarta
: Arga, 2001.
Ali
Muhidin, Sambas dan Abdurahman, Maman, Analisis
Korelasi, Regresi dan Jalan Penelitian, Bandung :
Pustaka Setia, 2009.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian,
Jakarta : Rineka
Cipta, 2010.
, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikan, Jakarta : Rineka
Cipta, 2006
Jalaluddin, Psikologi
Agama, Jakarta :
Rajawali Press, 2001.
Purwoko,Yudho, Memecahkan Masalah Remaja, Bandung : Nuansa, 2001.
Sarwono, Sarlito W, Psikologi Remaja, Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2011.
Zohar, Danah dan Marshall, Ian, SQ
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berfikir Integralistik dan Holistik untuk memaknai Hidup, Bandung: Pustaka Pelajar, 2001.
Dokumen MTs Pesantren Pembangunan
Cigaru Majenang 2010-2014
[1]Sarlito W Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta : Raja
Grafindo Persada, 2011), cet. Ke-14 hlm. 17
[2] Yudho Purwoko, Memecahkan Masalah Remaja, (Bandung :
Nuansa, 2001), cet. Ke-1 hlm. 7
[3] Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta : Rajawali Press, 2001), hlm. 231
[6]Ary Ginanjar Agustian, ESQ Berdasarkan Rukun Iman dan Rukun Islam, (Jakarta
: Arga, 2001), hlm. xx
[7]Ari Ginanjar Agustian, ESQ Berdasarkan Rukun Iman dan Rukun Islam, hlm.
xx
[8]Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam
Berfikir Integralistik dan Holistik
untuk memaknai kehidupan, (Bandung:
Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 4
[9]Jalaluddin, Psikologi Agama, hlm. 23
[10]Jalaluddin, Psikologi Agama, hlm. 25
[13]Danah Zohar dan Ian Marshall
dalam Ary Ginanjar Agustian, ESQ
Berdasarkan Rukun Iman dan Rukun Islam, hlm. 57
[14]Ary Ginanjar Agustian, ESQ Berdasarkan Rukun Iman dan Rukun Islam,
hlm, 57
[15] Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam
Berfikir Integralistik dan Holistik
untuk memaknai Kehidupan, hlm. 14
[16]Jalaluddin, Psikologi Agama, hlm. 259
[18]
Ary Ginanjar Agustian, ESQ Berdasarkan Rukun Iman dan Rukun Islam,
[19]
Danah Zohar dan Ian
Marshall, SQ Memanfaatkan Kecerdasan
Spiritual Dalam Berfikir Integralistik
dan Holistik untuk memaknai Kehidupan,
[20]
Jalaluddin, Psikologi Agama, hlm. 257
[21]
Yudho Purwoko, Memecahkan Masalah Remaja, hlm. 8
[22] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, Edisi Revisi 2010), hlm. 173
[23]
Dokumen MTs Pesantren
Pembangunan Cigaru Majenang 2010-2014
[24] Ibid, Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian, hlm. 174
[25]
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikan,
(Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm.
112
[26]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hlm. 317
[27]Sambas Ali Muhidin dan Maman
Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalan Penelitian, (Bandung : Pustaka
Setia, 2009), hlm. 129