Minggu, 14 Juli 2013

sifat tuhan


Mu’tazilah lahir berawal dari tanggapan washil bin attha salah seorang murid hasan basri di basrah. Atas pemikiran kalam yang dilontarkan khawarij tentang pelaki dosa besar, ketika hasan bisri bertanya tentang tangggapan tashil terhadap pemikiran khawarij dia menjawab bahwa pelaku dosa besar bukan mumin bukan juga kafir, mereka  dalam posisi antara mimin dan kafir (fasik). Kemidian washil memisahkan diri dari jamaah hasan basri dan washil mendirikan aliran mu’tazilah.
Berkaitan dengan sifat tuhan menurut aliran mu’tazilah berpendapat “tuhan tidak mempunyai sifat”, menurut saya mereka berpendapat seperti itu karena mereka memiliki perisip ke-tauhidan yaitu at-tauhid  yang artinya mengesakan alloh, yakni alloh itu benar-benar esa atas segala-galanya, tidak ada sarupun yang dapat mrnandingi keesaaannya. Dari situlah mereka menafikan sifat-sifat tuhan. Jika tuhan memiliki sifat, berarti tuhab sama dengan mahluknya, Karena sifat itu berada di luar dzat. Kalau ada sifat berarti ada dua yang qodim, yaitu dzat dan sifat. Jadi mereka menafikan sifat-sifat tuhan. Melihat dari pernyataan seperti itu menurut saya bahwa Dzat tuhan itu sudah meliputi segala-galanya dan tuhan tidak memerlukan sifat apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar