BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada zaman
modern sekarang ini, masalah pendidikan merupakan suatu hal yang sangat
penting. Abad mendatang merupakan suatu tantangan bagi generasi yang akan dating.
Dalam proses belajar mengajar, dibutuhkan seorang pendidik yang mampu
berkualitas serta diharapkan dapat mengarahkan anak didik menjadi generasi yang
kita harapkan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa. Untuk itu, guru tidak
hanya cukup menyampaikan materi pelajaran semata, akan tetapi guru juga harus
pandai menciptakan suasana belajar yang baik, serta juga mempertimbangkan
pemakaian metode dan strategi dalam mengajar yang sesuai dengan materi
pelajaran dan sesuai pula dengan keadaan anak didik. Keberadaan guru dan siswa
merupakan dua faktor yang sangat penting di mana diantara keduanya saling
berkaitan. Kegiatan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan mengajar
guru, karena dalam proses pembelajaran guru tetap mempunyai suatu peran yang
penting dalam memberikan suatu ilmu kepada anak didiknya.
Salah satu masalah
yang dihadapi guru dalam menyelenggarakan pelajaran adalah bagaimana
menimbulkan aktifitas dan keaktifan dalam diri siswa untuk dapat belajar secara
efektif. Sebab, keberhasilan dalam suatu pengajaran sangat dipengaruhi oleh
adanya aktifitas belajar siswa. Salah satu cara untuk menimbulkan aktifitas
belajar siswa adalah dengan merubah kegiatan-kegiatan belajar yang monoton. Dalam
hal ini guru memerlukan strategi yang sesuai. Salah satu strategi yang bisa
digunakan guru dalam menyelenggarakan pelajaran adalah strategi brainstorming.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah yang dimaksud strategi
brainstorming?
2. Bagaimana langkah-langkahnya?
3. Apa kelebihan dan kekurangaanya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Brainstorming
Metode Brainstorming adalah suatu
teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Ialah dengan
melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau
menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang
menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satiu cara untuk
mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat
(Roestiyah 2001: 73).
Metode sumbang saran (brainstorming) adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapatorang lain tidak untuk ditanggapi.
Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama. Metode ini digunakan untuk menguras habis apa yang dipikirkan para siswa dalam nmenanggapi masalah yang dilontarkan guru di kelas tersebut.
Metode sumbang saran (brainstorming) adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapatorang lain tidak untuk ditanggapi.
Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama. Metode ini digunakan untuk menguras habis apa yang dipikirkan para siswa dalam nmenanggapi masalah yang dilontarkan guru di kelas tersebut.
B.
Langkah-langkah
metode Brainstorming
Tugas guru dalam pelaksanaan metode ini adalah memberikan masalah yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi, dan guru tidak boleh mengomentari bahwa pendapat siswa itu benar/ salah, juga tidak perlu disimpulkan, guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa, sehingga semua siswa di dalam kelas mendapat giliran, tidak perlu komentar atau evaluasi.
Siswa bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar atau bertanya, atau mengemukakan masalah baru, mereka belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik. Siswa yang kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari guru agar turut berpartisipasi aktif, dan berani mengemukakan pendapatnya.
Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan metode brainstorming :
1). Pemberian informasi dan motivasi
Guru menjelaskan masalah yang dihadapi beserta latar belakangnya dan mengajak peserta didik aktif untuk menyumbangkan pemikirannya.
2). Identifikasi
Pada tahap ini peserta didik diundang untuk memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang masuk ditampung, ditulis dan tidak dikritik. Pimpinan kelompok dan peserta hanya boleh bertanya untuk meminta penjelasan. Hal ini agar kreativitas peserta didik tidak terhambat.
3). Klasifikasi
Semua saran dan masukan peserta ditulis. Langkah selanjutnya mengklasifikasikan berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa berdasarkan struktur/ faktor-faktor lain.
4). Verifikasi
Kelompok secara bersama melihat kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahannya. Apabila terdapat sumbang saran yang sama diambil salah satunya dan sumbang saran yang tidak relevan bisa dicoret. Kepada pemberi sumbang saran bisa diminta argumentasinnya.
5). Konklusi (Penyepakatan)
Guru/pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat.
Tugas guru dalam pelaksanaan metode ini adalah memberikan masalah yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi, dan guru tidak boleh mengomentari bahwa pendapat siswa itu benar/ salah, juga tidak perlu disimpulkan, guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa, sehingga semua siswa di dalam kelas mendapat giliran, tidak perlu komentar atau evaluasi.
Siswa bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar atau bertanya, atau mengemukakan masalah baru, mereka belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik. Siswa yang kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari guru agar turut berpartisipasi aktif, dan berani mengemukakan pendapatnya.
Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan metode brainstorming :
1). Pemberian informasi dan motivasi
Guru menjelaskan masalah yang dihadapi beserta latar belakangnya dan mengajak peserta didik aktif untuk menyumbangkan pemikirannya.
2). Identifikasi
Pada tahap ini peserta didik diundang untuk memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang masuk ditampung, ditulis dan tidak dikritik. Pimpinan kelompok dan peserta hanya boleh bertanya untuk meminta penjelasan. Hal ini agar kreativitas peserta didik tidak terhambat.
3). Klasifikasi
Semua saran dan masukan peserta ditulis. Langkah selanjutnya mengklasifikasikan berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa berdasarkan struktur/ faktor-faktor lain.
4). Verifikasi
Kelompok secara bersama melihat kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahannya. Apabila terdapat sumbang saran yang sama diambil salah satunya dan sumbang saran yang tidak relevan bisa dicoret. Kepada pemberi sumbang saran bisa diminta argumentasinnya.
5). Konklusi (Penyepakatan)
Guru/pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat.
C.
Keunggulan
dan Kelemahan Metode Brainstorming
Brainstorming dalam bahasa Indonesia disebut sebagai curah gagas/ curah pendapat/ sumbang saran. Dengan demikian keutamaan metode brainstorming ini adalah penggunaan kapasitas otak dalam menjabarkan gagasan atau menyampaikan suatu ide. Dalam proses brainstorming, seseorang akan dituntut untuk mengeluarkan semua gagasan sesuai dengan kapasitas wawasan dan psikologisnya. Metode brainstorming adalah metode yang sangat tepat untuk menjabarkan proses tersebut dengan mudah dan efisien.
Keunggulan metode brainstorming yaitu :
1. Anak-anak berfikir untuk menyatakan pendapat.
2. Melatih siswa berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
3. Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.
4. Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.
5. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang sudah pandai atau dari guru.
6. Terjadi persaingan yang sehat.
7. Anak merasa bebas dan gembira.
8. Suasana demokratis dan disiplin dapat ditumbuhkan.
Sedangkan hal-hal yang perlu diatasi dalam penggunaan metode brainstorming yaitu :
1. Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan baik.
2. Anak yang kurang pandai selalu ketinggalan.
3. Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.
4. Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul atau salah.
5. Tidak menjamin hasil pemecahan masalah.
6. Masalah bisa berkembang ke arah yang tidak diharapkan. (Roestiyah, 2001:74-75).
Berbagai kekurangan tersebut dapat diatasi apabila seorang guru atau pimpinan dalam kelas bisa membaca situasi dan menguasai kelas dengan baik untuk mencari solusi. Guru harus bisa menjadi penengah dan mengatur situasi dalam kelas sebaik mungkin. Caranya yaitu dengan menguasai betul-betul materi yang akan disampaikan dan membuat perencanaan proses belajar mengajar dengan matang.
Brainstorming dalam bahasa Indonesia disebut sebagai curah gagas/ curah pendapat/ sumbang saran. Dengan demikian keutamaan metode brainstorming ini adalah penggunaan kapasitas otak dalam menjabarkan gagasan atau menyampaikan suatu ide. Dalam proses brainstorming, seseorang akan dituntut untuk mengeluarkan semua gagasan sesuai dengan kapasitas wawasan dan psikologisnya. Metode brainstorming adalah metode yang sangat tepat untuk menjabarkan proses tersebut dengan mudah dan efisien.
Keunggulan metode brainstorming yaitu :
1. Anak-anak berfikir untuk menyatakan pendapat.
2. Melatih siswa berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
3. Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.
4. Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.
5. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang sudah pandai atau dari guru.
6. Terjadi persaingan yang sehat.
7. Anak merasa bebas dan gembira.
8. Suasana demokratis dan disiplin dapat ditumbuhkan.
Sedangkan hal-hal yang perlu diatasi dalam penggunaan metode brainstorming yaitu :
1. Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan baik.
2. Anak yang kurang pandai selalu ketinggalan.
3. Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.
4. Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul atau salah.
5. Tidak menjamin hasil pemecahan masalah.
6. Masalah bisa berkembang ke arah yang tidak diharapkan. (Roestiyah, 2001:74-75).
Berbagai kekurangan tersebut dapat diatasi apabila seorang guru atau pimpinan dalam kelas bisa membaca situasi dan menguasai kelas dengan baik untuk mencari solusi. Guru harus bisa menjadi penengah dan mengatur situasi dalam kelas sebaik mungkin. Caranya yaitu dengan menguasai betul-betul materi yang akan disampaikan dan membuat perencanaan proses belajar mengajar dengan matang.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Metode Brainstorming adalah suatu
teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas
2. Berikut ini adalah langkah-langkah
pembelajaran yang menggunakan metode brainstorming :
1). Pemberian informasi dan motivasi
2). Identifikasi
3). Klasifikasi
4). Verifikasi
5). Konklusi (Penyepakatan)
1). Pemberian informasi dan motivasi
2). Identifikasi
3). Klasifikasi
4). Verifikasi
5). Konklusi (Penyepakatan)
3. Setiap metode tentulah memiliki
keunggulan dan kelebihan tersendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar