Jumat, 30 November 2012

FUNGSI MEDIA


 BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik  agar dapat mengembangkan bakat, potensi, dan ketrampilan yang di miliki dalam menjalani kehidupan oleh karena itu sudah seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar peserta didik.[1] Prestasi belajar siswa di sekolah sering diindikasikan dengan permasalahan belajar dari siswa tersebut dalam memahami materi. Indikasi ini dimungkinkan karena factor belajar siswa yang kurang efektif, bahkan siswa sendiri tidak merasa termotivasi didalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas.
Kecenderungan pembelajaran yang kurang menarik ini merupakan hal yang wajar di alami oleh guru yang tidak memahami kebutuhan dari siswa tersebut baik dalam karakteristik, maupun dalam pengembangan ilmu. Dalam hal ini peran seorang guru sebagai pengenbang ilmu sangat besar untuk memilih dan melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik bukan hanya pembelajaran berbasis konvensional. Pembelajaran yang baik dapat ditunjang dari suasana yang kondusif serta hubungan komunikasi antara guru, siswa dapat berjalan dengan baik.
Dalam era perkembangan iptek yang begitu pesat dewasa ini, profesionalisme guru tidak cukup hanya dengan kemampuan membelajarkan siswa, tetapi juga harus mampu mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa.[2]
Dampak perkembangan iptek terhadap proses pembelajaran adalah diperkayanya sumber dan media pembelajaran, seperti buku teks, modul, overhead transparansi, film, video, televise, slide, hypertext, web dan sebagainya. Guru professional dituntut mampu memilih dan memnggunakan berbagai jenis media pembelajaran yang ada disekitarnya.

B.     Rumusan Masalah
1.         Apa fungsi dari media pembelajaran?
2.         Apakah manfaat dari media pembelajaran?




















BAB II
PEMBAHASAN


A.    Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (peserta didik).[3] Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, fungsi media pembelajaran dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran.
Kelebihan kemampuan media menurut Gerlach dan Ely (Ibrahim, et. Al. 2001) sebagai berikut:
1.      Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
2.      Kemampuan manipulative, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejafian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula di ulang-ulang penyajiannya.
3.      Kemampuan distributif artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio.
Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
1.      Verbalisme, artinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artimya. Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.
2.      Salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama disrtiksn berbeda oleh siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan sebagainya.
3.      Perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi Karena beberapa hal antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian siswa, siswa melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan pelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru.
4.      Tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.  

Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memenfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tesebut dan berusaha menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajran. Secara rinci fungsoi media dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
1.      Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Contoh : potret
2.      Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi baik karena jaraknya jauh atau berbahaya. Contoh : video tentang kehidupan hariamau di hutan
3.      Memperoleh gambar yang jelas tentang benda atau hal-hal yang sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memmungkinkan baik ukuran karena terlalu besar/kecil. Contoh : slide tentang bakteri
4.      Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telingga secara lengsung. Contoh : rekaman suara dernyut jantung
5.      Mengamati dengan teliti bintang-bintang yang  sukar diamati secara langsung.
6.      Mengamati peristiwa-pertistiwa yang jarang terjadi/bebahaya untuk dideka ti.
7.      Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan.
8.      Dengan mudah membandingkan sesuatau
9.      Dengan meneliti secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat.
10.  Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.
11.  Mengamati gerkan-gerkan mesin atau alat yang sukar diamati secara langsung.
12.  Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat.
13.  Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang.
14.   Dapat  menjangkau audient yang besar jumlahnya dan mengamati suatu objek secara serempak
15.  Dapat belajar sesuai dengan kemampuan minat dan temponya masing-masing.

B.   Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1.      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a.    Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
b.   Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar;
c.   Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography;
d.   Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
e.    Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan
f.   Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
3.      Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a.   Menimbulkan kegairahan belajar;
b.   Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan;
c.   Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4.      Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih  sulit bila latar belakan lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a.   Memberikan perangsang yang sama;
b.   Mempersamakan pengalaman;
c.   Menimbulkan persepsi yang sama.[4]

Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam system pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi:
1.      Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas;
2.      Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa;
3.      Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;
4.      Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;
5.      Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa;
6.      Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;
7.      Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar;
8.      Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan;
9.      Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat;
10.  Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1.      Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2.      Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
3.      Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
4.      Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedei of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1.      Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2.      Memperbesar perhatian siswa.
3.      Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4.      Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
5.      Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
6.      Membantu tubuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7.      Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.[5]































BAB III
KESIMPULAN


1.        Fungsi media pembelajaran sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (peserta didik)
2.        Funngsi dari media pembelajaran dapat diketahu berdasarkan adanya kelebihan media dan ham batan dalam proses pembelajaran
3.        Kelebihan kemampuan media ada 3 (tiga) yaitu:
a.    Kemampuan fiksatif
b.    Kemampuan manipulative
c.    Kemampuan distributif
4.        Hambatan dalam proses pembelajaran
a.    Verbalisme
b.    Salah tafsir
c.    Perhatian tidak berpusat
d.   Tidak terjadinya pemahaman
5.        Secara umum nedia pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
a.       Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
b.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera







DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2010. Media pembelajaran. Yogyakarta: gava media
Arief S. Sadiman, Rahardjo, Anung Hayono, dan Rahardjito.  2005. MEDIA PENDIDIKAN Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada





[1] Daryanto, 2010, Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Hlm. 1
[2] Ibrahim, et.al.,2001
[3] Daryanto. Op.cit. hlm. 8
[4]  Arief S. Sadiman, Rahardjo, Anung Hayono, dan Rahardjito. MEDIA PENDIDIKAN Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005). hal.17-18.
[5] Op.cit., hal.25.