Kamis, 21 Agustus 2014

PROPOSAL SKRIPSI



HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA KELAS VIII  MTs PESANTREN PEMBANGUNAN CIGARU MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Remaja adalah suatu masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan perkembangan biologis, psikologis, moral dan agama[1]. Tahapan ini merupakan tahapan yang kritis. Pada masa ini gejolak darah mudanya sedang bangkit. Keinginan untuk mencari jati diri dan mendapatkan pengakuan dari keluarga keluarga serta lingkungan setinggi-tingginya. Terkadang untuk mendapatkan pengakuan dari lingkungannnya, remaja melakukan hal-hal yang ada diluar etika dan aturan[2].
Ditengah zaman yang bergolak dan berubah sangat cepat ini sering kali membawa manusia pada situasi psikologis yang diliputi oleh kebingungan, kecemasan dan kegelisahan yang hebat.
Era global yang ditopang oleh kemajuan dan kecanggihan teknologi menjadikan manusia seakan hidup dalam satu kota, kota dunia[3]. Era global memberikan perubahan yang sangat besar pada tatanan dunia menyeluruh dan perubahan itu dihadapi bersama sebagai suatu perubahan yang wajar. Sebab, mau tidak mau, siap tidak siap perubahan itu diperkirakan bakal terjadi[4]. Secara fenomena, kebudayaan dalam era global mengarah kepada nilai-nilai sekular yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa keagamaan, khususnya dikalangan generasi muda[5].
Bukan itu saja, fenomena sosial juga menunjukan adanya kemiskinan rohani, tindakan penyimpangan sosial, tindakan kekerasan terjadi dimana-mana bahkan pembunuhan yang terkadang dilakukan oleh orang yang taat beragama dan tidak jarang mengatasnamakan agama sebagai alasannya.
Karena kehilangan moral dan spiritual yang pasti, manusia menjadi serba pragmatis dan hedonis. Sikap pragmatis menunjuk pada tindakan yang serba mempertimbangkan nilai kegunaan tanpa mempertimbangkan benar atau salah dari tindakan itu. Sedangkan sikap hedonis selalu mengarahkan pada kesenangan duniawi semata. Sehingga yang muncul dipermukaan adalah sederet tindakan yang penuh ambisi dan keserakahan, yang mengabaikan dan menafikan sesama. Karena itu  dalam dalam menyikapi global ini tidaklah cukup hanya dengan ilmu yang tinggi, namun harus dengan iman sebagai dasarnya. Karena pada dasarnya kehidupan dunia dan kehidupan akhirat haruslah berjalan seimbang.
Banyangkan bila terjadi dikotomisasi antara akhirat dan keduniawian. Bisa dipastikan erosi kehidupan masyarakat akan terjadi. Hal tersebut tercermin dalam bentuk hilangnya iman dan hancurnya daya tarik ritual[6].
Manusia adalah mahluk dua-dimensional yang membutuhkan penyelarasan akan kepentingan dunia dan akhirat. Oleh karena itu manusia harus memiliki konsep duniawi atau kepekaan emosi dan intelegensia (EQ dan IQ) yang baik dan penting pula penguasaan ruhaniah vertikal atau kecerdasan spiritual (SQ)[7].
Pada dasarnya manusia adalah mahluk spiritual karena selalu terdorong oleh kebutuhan untuk pertanyaan “mendasar” atau “pokok” mengapa saya dilahirkan? Apakah makna hidup? Buat apa saya melanjutkan hidup saya saat saya lelah depresi atau merasa terkalahkan? Apakah yang dapat membuat semua berharga?. Kita diarahkan, bahwa ditentukan oleh suatu kerinduan yang sangat manusiawi untuk menentukan makna nilai dan upaya yang membawa kita melampaui diri kita dan keadaan saat ini adalah sesuatu yang membuat kita dan perilaku kita bermakna[8].
Rasululloh SAW bersabda “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, kedua orang tualah yang membuat mereka menjadi Yahudi, Nasrani dan Majusi”. Hadits tersebut menegaskan bahwa pengaruh bimbingan orangtua memiliki peran penting dalam membentuk jiwa keagamaan anaknya[9]. 
Pembentukan jiwa keagaman pada anak diawali sejak ia dilahirkan. Bimbingan kejiwaan diarahkan pada pembentukan  nilai-nilai imani. Sedangkan keteladanan, pembiasaan dan disiplin dititik beratkan pada pembentukan nilai-nilai amali. Kebuanya memiliki hubungan timbal balik. Dengan demikian kesadaran agama dan pengalaman agama dibentuk melalui proses bimbingan terpadu[10].
Perkembangan rasa keagamaan pada remaja sejalan dengan perkembangn jasmani, intelektual dan ruhaniahnya. Siswa tingkat SMP / MTs sederajat adalah remaja yang yang sedang memiliki gejolak jiwa yang sedang bangkit. Hal ini tentu saja membawa pengaruh terhadap psikologi dan sikap mereka, termasuk sikap keberagamaan mereka.
Dari permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII  MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015”.

B.     DEFINISI OPERASIONAL
Dalam judul penelitian hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII  MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam penafsiran maka perlu dikemukakan definisi operasional sebagai berikut:

1.      Hubungan
Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain[11]. Hubungan adalah sangkut-paut[12].
Maksud hubungan dari penelitian ini adalah sangkut-paut antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang tahun 2014/2015.
2.      Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan orang lain[13].
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia seutuhnya, memiliki pola pemikiran tauhidi serta berprinsip hanya karena Allah SWT[14].
Indikator kecerdasan spiritual antara lain[15]:
a.       Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara sepontan dan aktif)
b.      Tingkat kesadaran diri yang tinggi
c.       Kemampuan menghadapi dan memanfaatkan penderitaan
d.      Kemampuan menghadapi dan melampaui rasa sakit
e.       Keenganaan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu
f.       Kecendrungan untuk bertanya “mengapa?” atau “bagaimana jika?” untuk mencari jawaban mendasar
3.      Sikap Keberagamaan
Sikap keberagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai ketaatan terhadap agama[16].
Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorong sisi orang untuk bertingkah laku yang berkaitan dengan agama[17].
Sikap kebergamaan adalah tingkah laku siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 atas pengakuan dirinya dengan hal-hal yang disyariatkan Allah SWT dalam rangka beribadah kepadaNya baik dalam aspek hablumminallah (ibadah pada Allah SWT) dan hablumminannas (ahlak sosial).

C.    RUMUSAN MASALAH
Agar pembahasan dalam penelitian ini sesuai dengan target yang ingin diteliti, maka peneliti menetapkan fokus penelitian dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah kecerdasan spiritual siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015?
2.      Bagaimanakah sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran  2014/2015?
3.      Apakah ada hubungan yang meyakinkan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran  2014/2015?

D.    TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.      Tujuan penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Untuk mengetahui kecerdasan spiritual siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015.
b.      Untuk mengetahui sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran  2014/2015.
c.       Untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015.


2.      Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagia berikut:
a.       Dapat mengetahui bagaimana sikap keberagamaan siswa MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015.
b.      Dapat mengetahui seberapa besar hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015.
c.       Dapat dijadikan sebagai barometer bagi guru khususnya guru PAI dalam mendidik siswanya supaya siswa memiliki jiwa keberagamaan yang kuat.

E.     TELAAH PUSTAKA
Sebelum melakukan penelitian yang berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII  MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015, peneliti melakukan tinjauan pustaka terlebih dahulu. Referensi yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini diantaranya:
1.      Skripsi saudara Ma’tuf mahasiswa STAIS  yang berjudul Implementasi Kecerdasan Spiritual Dalam Pembelajaran Akidah Ahlak Di Mts Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Tahun Pelajaran 2011/2012. Persamaan skripsi ini dengan skripsi saudara Ma’tuf adalah sama dalam variabel kecerdasan spiritual. Bedanya skripsi ini dengan skripsi saudara Ma’tuf adalah skripsi saudara Ma’tuf lebih condong terhadap pengimplementasian kecerdasan spiritual dalam pembelajaran akidah ahlak, sedangkan penelitian ini lebih condong pada bagaimana hubungannya antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa.
2.      Buku karangan Ary Ginanjar Agustian yang berjudul ESQ Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, membahas bagaimana membangun suatu prinsip hidup dan karakter berdasarkan rukun iman dan rukun islam, sehingga diharapkan akan tercapai suatu kecerdasan emosi spiritual sekaligus langkah pelatihan yang sistematis dan jelas[18].
3.      Buku karangan Danah Zohar dan Ian Marshall yang berjudul SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berfikir Integralistik dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan, Danah Zohar dan Ian Marshall mengatakan bahwa kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa, ia adalah kecerdasan yang membantu manusia untuk menumbuhkan dan membangun dirinya secara utuh[19].
4.      Buku karangan Jalaluddin yang berjudul Psikologi Agama, berdasarkan temuan psikologi agama, agama menyangkut kehidupan batin manusia. Oleh karena itu, kesadaran agama dan pengalaman agama seseorang lebih menggambarkan sisi-sisi batin dalam kehidupan yang ada kaitannya dengan sesuatu yang sakral dan dunia ghaib. Dari kesadaran agama dan pengalaman agama ini pula kemudian muncul sikap keagamaan yang ditampilkan seseorang[20]
5.      Buku karangan Yudho Purwoko yang berjudul Memecahkan Masalah Remaja, untuk menyelesaikan persoalan remaja, pertama-tama yang harus dilakukan adalah mengetahui seluk beluk remaja, diantaranya: perkembangan biologisnya, psikologisnya dan pengetahuan agama serta lingkungan keluarga dan lingkungan di luar rumahnya[21]

F.     HIPOTESIS
Dari penelitian hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII  MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 ini dibuat hipotesis sebagai berikut:
1.      Hipotesis Kerja (Ha)
Hipotesis kerja (Ha) yang penulis ajukan yaitu adanya hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap.
2.      Hipotesis Nihil atau Nol (Ho)
Hipotesis nihil atau nol (Ho) yang penulis ajukan yaitu tidak ada hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap.



G.    METODE PENELITIAN
1.      Jenis Penelitian
Penelitan yang berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII  MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 adalah penelitian  kuantitatif.
2.      Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian yang berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII  MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 dilaksanakan pada:
Waktu penelitian   : September - Oktober 2014
Tempat                  : MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang
3.      Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
a.       Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian[22]. Dalam penelitian yang berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII  MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 adalah semua siswa kelas VIII MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang 2014/2015 yang berjumlah 257 yang terbagi menjadi enam kelas[23].


b.      Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang diteliti[24]. Arikunto berpendapat apabila jumlah populasi kurang dari seratus, maka lebih baik diambil semua, sedangkan apabila populasi lebih dari seratus maka diambil sampel antara 10%-25% atau 25-50%[25] Dari penelitian yang berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII  MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 diambil sampel sejumlah 2 kelas yaitu kelas B dan E sebagai bahan penelitian.
c.       Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel dari penelitian yang berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII  MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 menggunakan teknik sampling random yaitu dengan cara undian.

4.      Variabel Penelitian
Penelitian yang berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII  MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 tediri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah kecerdasan spiritual yang disimbolkan dengan X. Sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah sikap keberagamaan yang disimbolkan dengan Y.

5.      Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yang berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII  MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 ini, penulis menggunakan metode :
a.       Metode kuisioner atau angket yang digunakan untuk mencari data kecerdasan spiritual dan sikap keberagamaan siswa MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015.
b.      Metode dokumentasi yang digunakan untuk mencari data yang berhubungan dengan gambaran umum lokasi penelitian, letak geografis, sejarah, struktur, visi misi, keadaan guru, murid dan karyawan, sarana prasarana pendidikan, dinamika pendidikan/pembelajaran.

6.      Metode Analisis Data
Penelitian yang berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII  MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015  adalah jenis penelitian kuantitatif. Sehingga setelah data terkumpul, data tersebut dikelompokan menjadi dua kelompok data, yaitu kuantitatif dan kualitatif.
a.       Untuk menganalisis data yang bersifat kuantitatif yaitu dengan menggunalan metode analisis data statistik yaitu dengan menganalisa data yang berupa angka-angka yang diperoleh dari angket siswa. Metode analisis data statistik yang digunakn dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut[26]:
rxy =                      N∑XY  -  (∑X) (∑Y)                
             √{[N∑X2  -  (∑X)2]  [N∑Y2  -  (∑Y)2]}

Keterangan
rxy        : koefisien korelasi XY
∑XY   : jumlah dari hasil perkalian deviasi skor variabel XY
∑X      : jumlah seluruh skor variabel X
∑Y      : jumlah seluruh skor variabel Y
N         : jumlah subjek yang diteliti

Setelah hasil dari perhitungan ditemukan kemudian diuji dengan uji keberartian koefisien korelasi dengan menggunakan uji t, dengan rumus[27]:
t = r               N – 2
                                    1 - r2
b.      Untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif yaitu dengan menggunakan metode analisis data non statistik.

H.    SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memudahkan memahami skripsi ini, maka sistematika  dalam penulisannya sebagai berikut:
Bagian awal berisi :
Halaman judul, lembar pernyataan keaslian, nota pembimbing, halaman motto, halaman persembahan, halaman abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/gambar.
Bab satu berupa PENDAHULUAN, yang berisi latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka dan sistematika penulisan.
Bab dua berupa LANDASAN TEORI yang berisi, teori tentang kecerdasan spiritual yang membahas tentang pengertian kecerdasan spiritual, karakteristik orang yang memiliki kecerdasan spiritual, fakor yang menghambat kecerdasan spiritual, mengasah kecerdasan spiritual, manfaat kecerdasan spiritual. Teori tentang sikap keberagamaan yang membahas tentang pengertian sikap keberagamaan, ciri-ciri sikap keberagamaan,  aspek-aspek keberagamaan, faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keberagamaan. Dan hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan serta hipotesis dari penelitian yang dilakukan.
Bab tiga berupa METODE PENELITIAN yang berisi,  jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi, sampel, dan tekhnik sampling, variabel penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data
Bab empat berupa HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA yang berisi, gambaran umum lokasi penelitian, letak geografis, sejarah, struktur, visi misi, keadaan guru, murid dan karyawan, sarana prasarana pendidikan, dinamika pendidikan/pembelajaran, sajian data serta analisis data.
Bab lima berupa PENUTUP yang berisi simpulan, saran-saran dan kata penutup.
Bagian akhir berupa : daftar pustaka, lampiran-lampiran, surat keterangan penelitian dan daftar riwayat hidup.

I.       KERANGKA ISI SKRIPSI
Kerangka isi penelitian yang berjudul hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap keberagamaan siswa kelas VIII  MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang Cilacap tahun ajaran 2014/2015 yaitu:
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERYATAAN KEASLIAN
NOTA PEMBIMBING
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL/ GAMBAR
BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Definisi Operasional
C.     Rumusan Masalah
D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
E.     TelaahPustaka
F.      Sistematika Penulisan
BAB II            HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN SIKAP KEBERAGAMAA SISWA KELAS VIII  MTs PESANTREN PEMBANGUNAN CIGARU MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015
A.    Kecerdasan Spiritual
B.     Sikap Keberagamaan
C.     Konstruk Penelitian
D.    Hipotesis
BAB III          METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
B.     Lokasi Penelitian
C.     Populasi, Sampel, dan Tekhnik Sampling
D.    Variabel Penelitian
E.     Metode Pengumpulan Data
F.      Metode Analisis Data
BAB IV          HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A.    Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1.      Letak Geografis
2.      Sejarah
3.      Struktur
4.      Visi Misi
5.      Keadaan Guru, Murid dan Karyawan
6.      Sarana Prasarana Pendidikan
7.      Dinamika Pendidikan/Pembelajaran
B.     Sajian Data
1.      Data Kecerdasan Spiritual
2.      Data Sikap Keberagamaan
C.     Analisis Data
BAB V            PENUTUP
A.    Simpulan
B.     Saran-saran
C.     Kata Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Ary  Ginanjar,  ESQ Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, Jakarta : Arga, 2001.   

Ali Muhidin, Sambas dan Abdurahman, Maman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalan Penelitian, Bandung : Pustaka Setia, 2009.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2010.

                    , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2006

Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta : Rajawali Press, 2001.

Purwoko,Yudho, Memecahkan Masalah Remaja, Bandung : Nuansa, 2001.

Sarwono, Sarlito W,  Psikologi Remaja, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011.

Zohar, Danah dan Marshall, Ian, SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berfikir Integralistik  dan Holistik untuk memaknai Hidup, Bandung: Pustaka Pelajar, 2001.

Dokumen MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang 2010-2014





[1]Sarlito W Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011), cet. Ke-14 hlm. 17
[2] Yudho Purwoko, Memecahkan Masalah Remaja, (Bandung : Nuansa, 2001), cet. Ke-1 hlm. 7
[3] Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta : Rajawali Press, 2001), hlm. 231
[4]Ibid, hlm. 237
[5]Ibid, hlm. 236
[6]Ary Ginanjar Agustian, ESQ Berdasarkan Rukun Iman dan Rukun Islam, (Jakarta : Arga, 2001),  hlm. xx
[7]Ari Ginanjar Agustian, ESQ Berdasarkan Rukun Iman dan Rukun Islam, hlm. xx
[8]Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berfikir Integralistik  dan Holistik untuk memaknai kehidupan,  (Bandung: Pustaka Pelajar, 2001),  hlm. 4
[9]Jalaluddin, Psikologi Agama,  hlm. 23
[10]Jalaluddin, Psikologi  Agama, hlm. 25
[13]Danah Zohar dan Ian Marshall dalam Ary Ginanjar Agustian, ESQ Berdasarkan Rukun Iman dan Rukun Islam, hlm. 57
[14]Ary Ginanjar Agustian, ESQ Berdasarkan Rukun Iman dan Rukun Islam, hlm, 57
[15] Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berfikir Integralistik  dan Holistik untuk memaknai Kehidupan, hlm. 14
[16]Jalaluddin, Psikologi Agama,  hlm. 259
[18] Ary Ginanjar Agustian, ESQ Berdasarkan Rukun Iman dan Rukun Islam,
[19] Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berfikir Integralistik  dan Holistik untuk memaknai Kehidupan,
[20] Jalaluddin, Psikologi Agama,  hlm. 257
[21] Yudho Purwoko, Memecahkan Masalah Remaja, hlm. 8
[22] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,  (Jakarta : Rineka Cipta,  Edisi Revisi 2010), hlm. 173
[23] Dokumen MTs Pesantren Pembangunan Cigaru Majenang  2010-2014
[24] Ibid, Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,  hlm. 174
[25] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006),  hlm. 112
[26]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,  hlm. 317
[27]Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman,  Analisis Korelasi, Regresi dan Jalan Penelitian, (Bandung : Pustaka Setia, 2009),  hlm. 129